Organisasi merupakan kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. sehingga terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.
Keberadaan atau eksistensi (berasal
dari kata bahasa latin existere yang
artinya muncul, ada, timbul, memiliki keberadaan aktual). Existere disusun
dari ex yang artinya keluar dan sistere yang
artinya tampil atau muncul. Terdapat beberapa pengertian tentang keberadaan
yang dijelaskan menjadi 4 pengertian. Pertama, keberadaan adalah apa
yang ada. Kedua, keberadaan adalah apa yang memiliki aktualitas. Ketiga,
keberadaan adalah segala sesuatu yang dialami dan menekankan bahwa sesuatu itu
ada. Keempat, keberadaan adalah kesempurnaan.
Kondisi yang
dihadapi organisasi di masa sekarang sangatlah berbeda dengan kondisi periode
sebelumnya. Perubahan gaya hidup dari masyarakat dan perubahan teknologi
semuanya menyebabkan tuntutan terhadap perubahan. Tingkat perubahan bervariasi
dari satu organisasi dengan organisasi lainnya, namun semuanya dihadapkan pada
kondisi dan tekanan eksternal. Banyak dari perubahan eksternal ini menekan pada
organisasi, sementara lainnya terjadi secara internal. Karena perubahan terjadi
dengan cepat, maka diperlukan cara-cara baru untuk menanganinya. namun demikian
organisasi juga dihadapkan pada kebutuhan untuk mempertahankan operasional dan
identitas yang stabil dalam rangka mencapai tujuan utama organisasi. Sehingga Organisasi harus selalu dalam
kondisi transformasi yang tidak pernah berakhir, bersifat fundamental, dan
kontinyu.
Berdasarkan gambaran di atas,
kepemimpinan yang efektif menjadi faktor kritis yang sangat menentukan
keberhasilan organisasi untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi,
organisasi membutuhkan pemimpin dan kepemimpinan yang cocok dengan karakteristik
organisasi masa depan. Menjadi pemimpin tidak bisa terjadi seketika, tetapi
membutuhkan perjalanan yang tidak singkat dan memiliki kompetensi yaitu: 1.
Reason (Nalar), Nalar bisa
mengkonsolidasikan fakta dan konsep yang berlainan menjadi satu kesatuan yang
bermakna, 2. Sources of power
(sumber kekuasaan) seperti staf, informasi dan jaringan, 3.
Knowledge (pengetahuan), 4.
Core leadership functions (fungsi kepemimpinan inti), dan 5. Character
(karakter). Pemimpin Otokratis
yang selalu mau berperan sebagai pemain orkes tunggal dan berambisi untuk
merajai situasi, memiliki sifat-sifat tepat, seksama, sesuai dengan prinsip,
namun keras dan kaku, tidak pernah mendelegasikan otoritasnya sehingga disebut One
Man Show tidak diperlukan lagi.
Pemimpin
yang dibutuhkan sekarang memiliki beberapa karakteristik: 1) mengembangkan, melatih,
dan mengayomi bawahan, 2) berkomunikasi secara efektif dengan bawahan, 3)
memberi informasi kepada bawahan mengenai apa yang diharapkan perusahaan dari
mereka, 4) menetapkan standar hasil kerja yang tinggi, 5) mengenali bawahan
beserta kemampuannya, 6) memberi peranan kepada para bawahan dalam proses
pengambilan keputusan, 7) selalu memberi informasi kepada bawahan mengenai
kondisi organisasi, 8) waspada terhadap kondisi moral organisasi dan selalu
berusaha untuk meningkatkannya, 9) bersedia melakukan perubahan dalam melakukan
sesuatu, dan 10) menghargai prestasi bawahan. Sehingga dalam perjalanan
organisasi terlihat adanya kerjasama,
satu arah tujuan, dialogis, delegasi dan organisasi dari kemampuan, talenta,
pengalaman dan latar belakang yang berbeda anggotanya (Team work &
Collaboration). Team work & Collaboration
dititikberatkan kepada kerjasama tim untuk mencapai
tujuan organisasi internal maupun memberikan dukungan kepada organisasi
eksternal agar tujuan organisasi secara keseluruhan tercapai. Team work akan berhasil hanya
jika organisasi bisa melenyapkan kompetisi dan berkonsentrasi pada
perbedaan pandangan dan keahlian untuk mengatasi masalah atau tantangan dengan
cepat. Demikian pula, kolaborasi antar unit organisasi sangat diperlukan dalam
meningkatkan mutu layanan dan mengembangkan layanan atau produk baru. Ini ditandai
dengan proses
saling membantu memecahkan masalah yang meliputi kegiatan: cara mengatasi
kesulitan, cara menyelesaikan tugas, meningkatkan hasil, meningkatkan keahlian,
mengembangkan kebersamaan, mengembangkan kreatifitas, dan mengembangkan kerja
sama serta upaya meningkatkan produktivitas dengan melakukan hal-hal baru.
Maka untuk menjaga
eksistensi organisasi pada saat ini, kita harus memiliki digital mindset, dimana dapat memanfaatkan kemajuan
teknologi untuk menghadirkan proses kerja yang efisien dan efektif di
lingkungan kerja dan organisasi seperti memanfaatkan aplikasi tertentu untuk
memudahkan komunikasi dalam menyelesaikan permasalahan dengan lebih cepat serta
dapat beradaptasi dan bergaul dengan kaum milenial dengan cara: 1. Encouraging ideas atau mendorong mereka
menyampaikan ide-ide kreatif dan inovatif-nya, ini dapat menumbuhkan perasaan sangat dihargai dan sangat
dilibatkan, sehingga mendorong mereka berupaya cepat dan tepat menemukan
cara-cara baru untuk menyelesaikan tugas mereka, karena pada dasarnya mereka
kreatif dan inovatif. 2. Modifying ideas atau modifikasi ide-ide mereka agar lebih bisa diimplementasikan
dalam kondisi nyata, 3. Providing feedback atau
menghadirkan umpan balik bagi mereka, ini dilakukan agar mereka belajar memahami siapa dirinya,
termasuk kekuatan dan kelemahannya. Sehingga sangat
bermanfaat untuk menggantikan teguran, cacian atau bahkan amarah yang selama
ini diterapkan untuk generasi sebelum mereka. 4. Give alternative and limited direction atau beri mereka alternatif dan arahan atau
perintah yang terbatas, Arahan
yang terbatas ini akan mulai membuat mereka mampu menunjukkan kemampuan
terbaiknya. Hal ini karena pada dasarnya mereka memiliki keingintahuan yang
tinggi dan kreatif sehingga lebih suka melakukan tindakan dengan pemikirannya
sendiri.
Maka dari itu Ikatan
Guru Indonesia (IGI)
merupakan organisasi profesi guru melakukan berbagai kegiatan yang Mengupgrade
keilmuan anggotanya beradaptasi
dengan perkembangan teknologi dan produknya sehingga mampu berinovasi dalam
pembelajaran serta sebagai agen perubahan (agent of change ) seperti: SAGUSANOV (Satu Guru
Satu Inovasi), SAGUSAMIK (Satu Guru Satu Komik Pembelajaran), SAGUSAKU
(Satu Guru Satu Buku), SAGUSABLOG (Satu Guru Satu Blog), SAGUSAKTI
(Satu Guru Satu Karya Tulis Ilmiah), METODE MENEMU BALING
(Menulis Dengan Mulut, Mendengar Dengan Telinga), SAGUSAKA (Satu
Guru Satu Aplikasi Koreksi LJK Berbasis Android), SAGUDELTA (Satu
Guru Dua Evaluasi Digital) dan lain-lain.
Demikian
yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat Aamiin….
0 Comments