Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Eksistensi Organisasi Kekinian

 

 Abdullah Halim (Dokumentasi IGI Kab. Gresik)

Organisasi merupakan kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. sehingga terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.

Keberadaan atau eksistensi (berasal dari kata bahasa latin existere yang artinya muncul, ada, timbul, memiliki keberadaan aktual). Existere disusun dari ex yang artinya keluar dan sistere yang artinya tampil atau muncul. Terdapat beberapa pengertian tentang keberadaan yang dijelaskan menjadi 4 pengertian. Pertama, keberadaan adalah apa yang ada. Kedua, keberadaan adalah apa yang memiliki aktualitas. Ketiga, keberadaan adalah segala sesuatu yang dialami dan menekankan bahwa sesuatu itu ada. Keempat, keberadaan adalah kesempurnaan.

Kondisi yang dihadapi organisasi di masa sekarang sangatlah berbeda dengan kondisi periode sebelumnya. Perubahan gaya hidup dari masyarakat dan perubahan teknologi semuanya menyebabkan tuntutan terhadap perubahan. Tingkat perubahan bervariasi dari satu organisasi dengan organisasi lainnya, namun semuanya dihadapkan pada kondisi dan tekanan eksternal. Banyak dari perubahan eksternal ini menekan pada organisasi, sementara lainnya terjadi secara internal. Karena perubahan terjadi dengan cepat, maka diperlukan cara-cara baru untuk menanganinya. namun demikian organisasi juga dihadapkan pada kebutuhan untuk mempertahankan operasional dan identitas yang stabil dalam rangka mencapai tujuan utama organisasi. Sehingga Organisasi harus selalu dalam kondisi transformasi yang tidak pernah berakhir, bersifat fundamental, dan kontinyu.

Berdasarkan gambaran di atas, kepemimpinan yang efektif menjadi faktor kritis yang sangat menentukan keberhasilan organisasi untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi, organisasi membutuhkan pemimpin dan kepemimpinan yang cocok dengan karakteristik organisasi masa depan. Menjadi pemimpin tidak bisa terjadi seketika, tetapi membutuhkan perjalanan yang tidak singkat dan memiliki kompetensi yaitu: 1. Reason  (Nalar), Nalar bisa mengkonsolidasikan fakta dan konsep yang berlainan menjadi satu kesatuan yang bermakna, 2. Sources of power  (sumber kekuasaan) seperti staf, informasi dan jaringan, 3. Knowledge  (pengetahuan), 4. Core leadership functions (fungsi kepemimpinan inti), dan 5. Character (karakter).  Pemimpin Otokratis yang selalu mau berperan sebagai pemain orkes tunggal dan berambisi untuk merajai situasi, memiliki sifat-sifat tepat, seksama, sesuai dengan prinsip, namun keras dan kaku, tidak pernah mendelegasikan otoritasnya sehingga disebut One Man Show tidak diperlukan lagi.

Pemimpin yang dibutuhkan sekarang memiliki beberapa karakteristik: 1) mengembangkan, melatih, dan mengayomi bawahan, 2) berkomunikasi secara efektif dengan bawahan, 3) memberi informasi kepada bawahan mengenai apa yang diharapkan perusahaan dari mereka, 4) menetapkan standar hasil kerja yang tinggi, 5) mengenali bawahan beserta kemampuannya, 6) memberi peranan kepada para bawahan dalam proses pengambilan keputusan, 7) selalu memberi informasi kepada bawahan mengenai kondisi organisasi, 8) waspada terhadap kondisi moral organisasi dan selalu berusaha untuk meningkatkannya, 9) bersedia melakukan perubahan dalam melakukan sesuatu, dan 10) menghargai prestasi bawahan. Sehingga dalam perjalanan organisasi  terlihat adanya kerjasama, satu arah tujuan, dialogis, delegasi dan organisasi dari kemampuan, talenta, pengalaman dan latar belakang yang berbeda anggotanya (Team work & Collaboration). Team work & Collaboration dititikberatkan kepada kerjasama tim untuk mencapai tujuan organisasi internal maupun memberikan dukungan kepada organisasi eksternal agar tujuan organisasi secara keseluruhan tercapai. Team work akan berhasil hanya jika organisasi bisa melenyapkan kompetisi dan berkonsentrasi pada perbedaan pandangan dan keahlian untuk mengatasi masalah atau tantangan dengan cepat. Demikian pula, kolaborasi antar unit organisasi sangat diperlukan dalam meningkatkan mutu layanan dan mengembangkan layanan atau produk baru. Ini ditandai dengan proses saling membantu memecahkan masalah yang meliputi kegiatan: cara mengatasi kesulitan, cara menyelesaikan tugas, meningkatkan hasil, meningkatkan keahlian, mengembangkan kebersamaan, mengembangkan kreatifitas, dan mengembangkan kerja sama serta upaya meningkatkan produktivitas dengan melakukan hal-hal baru.

Maka untuk menjaga eksistensi organisasi pada saat ini, kita harus memiliki digital mindset, dimana dapat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menghadirkan proses kerja yang efisien dan efektif di lingkungan kerja dan organisasi seperti memanfaatkan aplikasi tertentu untuk memudahkan komunikasi dalam menyelesaikan permasalahan dengan lebih cepat serta dapat beradaptasi dan bergaul dengan kaum milenial dengan cara: 1. Encouraging ideas atau mendorong mereka menyampaikan ide-ide kreatif dan inovatif-nya, ini dapat menumbuhkan perasaan sangat dihargai dan sangat dilibatkan, sehingga mendorong mereka berupaya cepat dan tepat menemukan cara-cara baru untuk menyelesaikan tugas mereka, karena pada dasarnya mereka kreatif dan inovatif. 2. Modifying ideas atau modifikasi ide-ide mereka agar lebih bisa diimplementasikan dalam kondisi nyata, 3. Providing feedback atau menghadirkan umpan balik bagi mereka, ini dilakukan agar mereka belajar memahami siapa dirinya, termasuk kekuatan dan kelemahannya. Sehingga sangat bermanfaat untuk menggantikan teguran, cacian atau bahkan amarah yang selama ini diterapkan untuk generasi sebelum mereka. 4. Give alternative and limited direction atau beri mereka alternatif dan arahan atau perintah yang terbatas, Arahan yang terbatas ini akan mulai membuat mereka mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya. Hal ini karena pada dasarnya mereka memiliki keingintahuan yang tinggi dan kreatif sehingga lebih suka melakukan tindakan dengan pemikirannya sendiri.

Maka dari itu Ikatan Guru Indonesia (IGI)  merupakan organisasi profesi guru melakukan berbagai kegiatan yang Mengupgrade keilmuan anggotanya beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan produknya sehingga mampu berinovasi dalam pembelajaran serta sebagai agen perubahan (agent of change ) seperti: SAGUSANOV (Satu Guru Satu Inovasi), SAGUSAMIK (Satu Guru Satu Komik Pembelajaran), SAGUSAKU (Satu Guru Satu Buku), SAGUSABLOG (Satu Guru Satu Blog), SAGUSAKTI (Satu Guru Satu Karya Tulis Ilmiah), METODE MENEMU BALING (Menulis Dengan Mulut, Mendengar Dengan Telinga), SAGUSAKA (Satu Guru Satu Aplikasi Koreksi LJK Berbasis Android), SAGUDELTA (Satu Guru Dua Evaluasi Digital) dan lain-lain.

Demikian yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat Aamiin….

 

Abdullah Halim
Bidang Organisasi, Kelembagaan, dan Keanggotaan.
IGI Kab. Gresik

Post a Comment

0 Comments