Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Kumpulan Puisi karya Beny Syah

 

Beny Firmansyah (Dok. Pribadi/IGI Gresik)




MEMATA-MATAI MATA-MATA

 

 

Puisiku menjelma rumah tua yang di dalamnya ditinggali beberapa makhluk. Mulai dari makhluk kasat mata, tak kasat mata, hingga mata-mata yang kehilangan mata. Di dalam rumah itu mata-mata sibuk mencari matanya yang hilang beberapa hari silam. Saat matanya hilang, ia sudah tertidur dalam rumah tua. Dia menyadari, kemungkinan besar matanya diambil oleh mata-mata yang ia mata-matai. Karena mata-mata yang ia mata-matai terindikasi memiliki seribu mata yang diambilnya saat bertugas menjadi mata-mata.

 

Keesokan harinya puisiku menjelma mata hati yang telah lekat pada mata-mata yang kehilangan mata.

 

2022

 

SEBUAH HUJAN UNTUK RINDU

 

 

Rindu yang datang di rumahku perlahan mengetuk dada

Sambil mengucap salam

Ia bercerita tentang hujan, perempuan tua, dan anak-anak yang merindukan dekapan ayah

 

1/

Hujan pertama menyapa air mata perempuan tua

Yang dicintainya purna

Terlelap dalam dekap pencipta

Karena suatu malam keluar darah dari mulutnya

Dan ia hanya diam tak berkata-kata

 

2/

Hujan kedua jatuh di kening anak kecil

Kecup yang selalu mendarat

Kini tak lagi sempat

Karena sekat telah lama menancao antara doa dan sajadah

Yang ditenun setiap waktu

                        setiap rindu

 

Rindu beranak pinak

Namun tak pernah selesai ditanak

 

2022

 

SEBUAH TANYA

 

 

Aku tuliskan entah diantara buku-buku tua

Buku-buku setia yang menemaniku berdiskusi dan berbicara dengan dekonstruksi hingga Sabda Zarathustra, atau arsitektur hujan yang membuat gila menerkanya.

 

Aku bisikkan akan pada gitar yang senantiasa berdampingan denganku mengais rupiah dari rumah ke rumah

atau kelakar di warung-warung singgah dan senyum para tetuah.

 

Aku katakan jumpa pada ia yang mengerti bahwa bingung artinya kau telah belajar dan senyum artinya kau telah gila.

 

Aku ucapkan lagi pada senja, batu-batu pantai, gigil para nelayan, atau angin yang memelukku erat. Sedang lamat-lamat waktu tak kudengar keluh kesahnya.

 

Aku tanya akankah?

 

Gresik, Juni 2022

 

 

MELIHAT PERISTIWA

 

 

Malam mengantarmu menjelajah mimpi-mimpi sunyi

Mimpi para tualang yang mengelilingi sepi

Dari tepian kota yang setiap waktu memberi janji

Tentang kekayaan, jabatan, harta, dan segalanya

Tanpa sadar yang ditunggu hanya mati

 

Pukul 1 dini hari

Pintu rumah diketuk oleh seseorang yang mungkin sangat dikenalnya

Dibuka pintu perlahan, "Tuan mencari siapa?" Tanyanya.

"Aku mencari sedih yang tinggal di netramu. Aku mencari sunyi yang lelap di keningmu. Aku mencari sepi yang diam di hatimu. Aku mencari peluk yang entah...."

 

Lalu tersadar dari tidur malamnya

Sedang televisi di depan ranjangnya memberitakan kasus pembunuhan dengan korban yang mungkin sangat dikenalnya.

 

 

Gresik, Juni 2022

 

 

BAHASA IBU

 

 

Bahasa ibu adalah bahasa kasih

Yang terlahir lewat sebuah sunyi

Ibu menanak bahasanya sendiri sejak pagi

Lalu dimakan anak-anaknya yang sedari tadi sibuk mencaci

Namun, bahasa ibu berubah menjadi bahasa sabar

Yang terlihat tegar

Meskipun hatinya terkadang gusar

 

Bahasa ibu adalah bahasa cinta

Yang tak pernah mengharap balas kepada anaknya

 

2021

 

 

 

 

SUATU KISAH TENTANG HILANGNYA MANUSIA

 

 

Manusia adalah ibu dari kemanusiaan

 

Di suatu pagi di jalan x

Terjadi kecelakaan yang menyebabkan korbannya tewas

Korban itu bernama nurani

nurani tewas disebabkan oleh lelaki tua yang mengantuk

            Karena semalam suntuk

            Mencari nafkah untuk istrinya

 

Selain itu, tewasnya nurani karena manusia-manusia yang telah kehilangan nurani

Bukannya menolong

Tapi sibuk memfoto dan berselancar di media sosial sambil melonglong

 

Tak ingin hilang kesempatan

Berita tentang tewasnya nurani pun mulai bermunculan dengan berbagai macam judul berita

Mulai berjudul

"Hilangnya Nurani Manusia: Penyebab Tewasnya Nurani yang Tak Bersalah"

Hingga

"Terjadi Kecelakaan, Nurani Tewas Karena Tidak Bernafas"

 

Semua manusia pun sibuk membaca beritanya

Sedang keluarganya sibuk menghapus air mata di jendela mata

 

1 Januari 2022

 

 

MUSIM PUISI

 

 

Musim puisi adalah musim yang berganti-ganti

terkadang mendung, hujan

terkadang bermentari

 

Kala mendung,

musim puisi bersenandung

mengitari kota dan menatapi gedung-gedung

mengeja cakrawala

lalu nyalang dalam imajinasi-imajinasi

yang tak bisa diuji intuisi

 

Kala hujan,

musim puisi menghiasi etalase-etalase media

dengan berbagai bentuk dan rupa

dengan berbagai gaya aksara

musim puisi menjelajah facebook, twitter, instagram

hingga semua yang tak dapat dijangkau ingatan

 

Sedang hari bermentari,

musim puisi hanya pulas

sibuk menghitung mimpi hingga tewas

 

Gresik, September 2021

 

 

Biodata Diri

Beny Firmansyah atau Beny Syah. Suka nulis, suka makan, dan suka mandi.

Sudah mencetak 4 buku antologi puisi tunggal dan puluhan antologi bersama puisi, cerpen, esai.

Aktif bergelut di komunitas Kopi Aksara dan aktif bersepeda motor karena bekerja.

Bisa bersua di Ig: @frasa.sastra dan email: benyfirmansyah18@gmail.com

Bisa juga menghubungi nomor 083119573341


Post a Comment

0 Comments