Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Gerakan Sehari Menulis Cerpen dan Puisi di MTs Negeri Gresik

Husnul Abid (Dok. Pribadi/IGI Gresik)


Peringatan Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda: Gerakan Sehari Menulis Cerpen dan Puisi di MTs Negeri Gresik

 

Bulan Oktober, bulan dengan nomor urut sepuluh. Sebagaimana halnya dengan bulan lain, ia juga memiliki hari-hari penting yang melekat padanya. Seperti Hari Kesaktian Pancasila, Hari Batik Nasional, Hari Surat-Menyurat Internasional, dan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia.

Selain itu, ada pula hari bersejarah yang juga kita peringati pada bulan ini, yaitu Hari Sumpah Pemuda. Hari itu menjadi dasar sebuah perayaan tahunan mengenai kebahasaan dan kesusastraan, yang kita kenal sebagai Bulan Bahasa dan Sastra.

Momentum tersebut dimanfaatkan oleh Madrasah Tsanawiyah Negeri Gresik untuk menggelar serangkaian kegiatan. Kegiatan yang bertajuk “gerakan sehari menulis cerpen dan puisi".

Gerakan tersebut menghasilkan karya "satu kelas satu buku" (SAKESABU) dan "satu guru satu cerita inspiratif" (SAGUSACI) dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda dan Bukan Bahasa diikuti tidak hanya peserta didik, namun juga melibatkan guru dan karyawan madrasah. Rabu, (12/10)

Menurut Kastinah selaku ketua pelaksana "kegiatan menulis cerpen dan puisi ini bertujuan untuk menumbuhkan minat dan hobi menulis di kalangan peserta didik. Juga untuk meningkatkan kegiatan literasi." Ungkapnya.

Secara teknis, kegiatan menulis cerpen dan puisi dilaksanakan di masing-masing kelas dengan didampingi oleh wali kelas. Peserta didik menulis dikertas minimal dua lembar ukuran folio untuk cerpen dan minimal tiga paragraf untuk puisi dengan memilih judul bebas.

Sementara guru dan karyawan menulis di ruang guru, di perpustakaan, di gajebo, bahkan ada yang sambil berjalan-jalan guna mendapatkan inspirasi.

Berdasarkan penilaian dari tim juri, karya dari masing-masing kelas akan diambil juara terbaik 1,2, dan 3 setiap kategori dan juga juara individu terbaik 1,2, dan 3 dari kelas 7,8, dan 9 . Begitupun juga karya dari bapak ibu guru dan karyawan akan mendapatkan juara terbaik 1,2, dan 3.

"Semua karya baik cerpen dan puisi dari masing-masing kelas nantinya akan di daftarkan ISBN dan di bukukan menjadi karya buku antologi." Tambah Kastinah penuh optimis.

Dalam kegiatan menulis cerpen dan puisi ini, Pamuji selaku kepala madrasah berharap peserta didik mampu meningkatkan kreativitas dalam bidang bahasa dan sastra. Selain itu, pengembangan karakter perlu di biasakan dalam bentuk kesadaran akan pentingnya menulis sebagai sarana untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan secara estetis. Sehingga outputnya peserta didik akan lebih mencintai bahasa dan sastra Indonesia sebagai jati diri bangsa dalam kehidupan sehari-hari.

 

Boigrafi Penulis;

Husnul Abid adalah salah satu Pendidik di Madrasah Tsanawiyah Negeri Gresik. Ia aktif sebagai guru pengajar mata pelajaran Bahasa Arab.

Selain mengajar, ia juga berkecipung di dunia Publikasi Madrasah seperti penulis Reportase, Content Writter Website, juga Koordinator Majalah MIFTAH.

Menulis baginya adalah aktifitas yang menyenangkan, banyak ilmu dan pengalaman didapat dari menulis, karena menulis tidak hanya bermain kata-kata, namun juga membiasakan diri untuk membaca sebagai sumber pendukung dalam mendapatkan informasi dan memperkaya ide-ide penulisan. 

 

Post a Comment

0 Comments