“Setiap
orang punya hak untuk lebih dekat dalam mencapai impiannya. Tentunya perlu
kerja keras dalam menghadapi perjalanan menuju impian tadi. Tentu kita harus menghadapi
tantangan-tantangan tersebut dengan sikap yang positif, pantang menyerah untuk
menggapai impian yang telah ditetapkan.” Dan inilah yang sedang diperjuangkan Penulis untuk selalu
belajar, belajar, dan belajar berkomitmen dalam IGI.
Dalam program IGI, kita
diharapkan dapat; meningkatkan pengetahuan pengurus IGI dalam mengelola
subskill ilmu manajemen organisasi, membuka pikiran pengurus IGI terkait
isu-isu kontemporer manajemen organisasi, memahami konsep komunikasi organisasi
efektif untuk membangun organisasi yang mandiri dan terbuka, dan menguatkan
jiwa enterpreneurship untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan pengurus IGI. Kita
juga diharapkan dapat memahami arti komitmen organisasi, visi misi, dan strategi
organisasi.
Menurut Abdul Munif, pengurus IGI Gresik
dalam tulisannya yang berjudul “Komitmen dalam Berorganisasi”, menyatakan bahwa “Dalam berorganisasi dibutuhkan suatu komitmen (kesadaran dan
keterikatan) secara bersama dalam membangun kemajuan. Komitmen tersebut harus
dilandasi oleh semangat saling memiliki, mengisi, dan menggerakkan di antara
anggota. Di samping itu, yang tidak kalah penting adalah bagaimana memosisikan
peran anggota sesuai dengan tugas masing-masing untuk bisa saling sinergi dan
menyelaraskan dengan cita-cita organisasi yang tertuang di dalam visi dan misi
dengan berprinsip “kober (menyempatkam
diri), utun (rutin), dan ikhlas (tanpa berharap sesuatu).”
Pengertian Organizational Commitment menurut beberapa ahli:
·
Menurut L.
Mathis-John H. Jackson, komitmen organisasi adalah tingkat sampai dimana karyawan dapat menerima tujuan organisasi, serta berkeinginan untuk tinggal
bersama atau meninggalkan perusahaan.
·
Menurut
Griffin, komitemen organisasi adalah sikap yang mencerminkan sejauh mana
seseorang mengenal dan terikat pada organisasinya.
·
Menurut Fred Luthan (2005), komitmen organisasi
didefinisikan sebagai keinginan kuat menjadi anggota organisasi tertentu yang
berusaha keras sesuai keinginan organisasi dan keinginan tertentu, serta
penerimaan nilai dan tujuan organisasi.
·
Menurut
Newstrom dan Davis (2002), komitmen
organisasi merupakan tingkat dimana individu memihak dan ingin secara
kontinyu berpartisipasi aktif dalam organisasi, yang tercermin melalui
karakteristik berikut ini; adanya keyakinan yang kuat dan penerimaan atas nilai
(values) dan tujuan (purpose) organisasi, kesediaan untuk mengusahakan yang
terbaik bagi organisasi, dan adanya keinginan untuk bertahan dalam organisasi.
Kisah berikut berkaitan dengan organizational commitment:
Berdagang Kuda (Horse Trading)
Setiap tahun, Keluarga Gipsy menghadiri pertemuan tahunan
penjualan kuda. Setelah beberapa tahun, Gipsy merelakan anak laki-lakinya untuk
menghadiri pertemuan tersebut menggantikan posisinya dengan membawa seekor kuda
dengan harga $200. Setelah tawar-menawar, anak laki-laki tersebut berhasil
mendapatkan $300 untuk kudanya. Dengan perasaan puas dan bangga, ia kembali ke
desanya dan menceritakan hasilnya kepada ayahnya. Namun, ketika ia sampai,
ayahnya merasa kecewa, karena menurutnya kuda tersebut harus terjual minimal
$600. Dia menyuruh anaknya untuk kembali ke pertemuan tersebut, membeli kembali
kudanya dan kemudian menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi. Anak
laki-laki tersebut berhasil membeli kudanya kembali seharga $500. Pada akhirnya,
ia menaruh kudanya di arena pelelangan, akhirnya ia berhasil menjual kudanya
seharga $600. Ia pulang ke rumah dengan perasaan sangat gembira.
Berapa keuntungan yang didapat anak tersebut di dalam jual beli
kuda? Apakah dia berhasil: untung: $200? Untung: $100? Impas?
Rugi: $100? Atau bahkan rugi: $200?
Jawaban yang benar dari pertanyaan di atas adalah impas.
Dari kisah tersebut kita bisa mempelajarinya dengan perumusan:
S.M.A.R.T; Specific (Spesifik) yang
meliputi kualitas, jumlah, waktu. Measurable (Terukur). Agreed (Disetujui)
disetujui oleh pihak-pihak yang terkait. Realistic (Realistis) Apakah dapat
dicapai? Trackable (Dapat dievaluasi) meliputi kualitas, jumlah, dan waktu.
Bila tujuan atau goal Anda tidak SMART, maka anda akan kehilangan
arah dengan mudah.
Huda
Bidang Media Informasi, Komunikasi, Publikasi, dan Kerja Sama Antar Lembaga
IGI Kab. Gresik
0 Comments