Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

BELAJAR BERKOMITMEN DI IGI

Huda (Dokumen pribadi/IGI Gresik)

“Setiap orang punya hak untuk lebih dekat dalam mencapai impiannya. Tentunya perlu kerja keras dalam menghadapi perjalanan menuju impian tadi. Tentu kita harus menghadapi tantangan-tantangan tersebut dengan sikap yang positif, pantang menyerah untuk menggapai impian yang telah ditetapkan.” Dan inilah yang sedang diperjuangkan Penulis untuk selalu belajar, belajar, dan belajar berkomitmen dalam IGI.

Dalam program IGI, kita diharapkan dapat; meningkatkan pengetahuan pengurus IGI dalam mengelola subskill ilmu manajemen organisasi, membuka pikiran pengurus IGI terkait isu-isu kontemporer manajemen organisasi, memahami konsep komunikasi organisasi efektif untuk membangun organisasi yang mandiri dan terbuka, dan menguatkan jiwa enterpreneurship untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan pengurus IGI. Kita juga diharapkan dapat memahami arti komitmen organisasi, visi misi, dan strategi organisasi.

Menurut Abdul Munif, pengurus IGI Gresik dalam tulisannya yang berjudul “Komitmen dalam Berorganisasi”, menyatakan bahwa “Dalam berorganisasi dibutuhkan suatu komitmen (kesadaran dan keterikatan) secara bersama dalam membangun kemajuan. Komitmen tersebut harus dilandasi oleh semangat saling memiliki, mengisi, dan menggerakkan di antara anggota. Di samping itu, yang tidak kalah penting adalah bagaimana memosisikan peran anggota sesuai dengan tugas masing-masing untuk bisa saling sinergi dan menyelaraskan dengan cita-cita organisasi yang tertuang di dalam visi dan misi dengan berprinsip “kober (menyempatkam diri), utun (rutin), dan ikhlas (tanpa berharap sesuatu).

Pengertian Organizational Commitment menurut beberapa ahli:

·         Menurut L. Mathis-John H. Jackson, komitmen organisasi adalah tingkat sampai dimana karyawan dapat menerima tujuan organisasi, serta berkeinginan untuk tinggal bersama atau meninggalkan perusahaan.

·         Menurut Griffin, komitemen organisasi adalah sikap yang mencerminkan sejauh mana seseorang mengenal dan terikat pada organisasinya.

·         Menurut Fred Luthan (2005),  komitmen organisasi didefinisikan sebagai keinginan kuat menjadi anggota organisasi tertentu yang berusaha keras sesuai keinginan organisasi dan keinginan tertentu, serta penerimaan nilai dan tujuan organisasi.

·         Menurut Newstrom dan Davis (2002),  komitmen organisasi merupakan tingkat dimana individu memihak dan ingin secara kontinyu berpartisipasi aktif dalam organisasi, yang tercermin melalui karakteristik berikut ini; adanya keyakinan yang kuat dan penerimaan atas nilai (values) dan tujuan (purpose) organisasi, kesediaan untuk mengusahakan yang terbaik bagi organisasi, dan adanya keinginan untuk bertahan dalam organisasi.

Kisah berikut berkaitan dengan organizational commitment:

Berdagang Kuda (Horse Trading)

Setiap tahun, Keluarga Gipsy menghadiri pertemuan tahunan penjualan kuda. Setelah beberapa tahun, Gipsy merelakan anak laki-lakinya untuk menghadiri pertemuan tersebut menggantikan posisinya dengan membawa seekor kuda dengan harga $200. Setelah tawar-menawar, anak laki-laki tersebut berhasil mendapatkan $300 untuk kudanya. Dengan perasaan puas dan bangga, ia kembali ke desanya dan menceritakan hasilnya kepada ayahnya. Namun, ketika ia sampai, ayahnya merasa kecewa, karena menurutnya kuda tersebut harus terjual minimal $600. Dia menyuruh anaknya untuk kembali ke pertemuan tersebut, membeli kembali kudanya dan kemudian menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi. Anak laki-laki tersebut berhasil membeli kudanya kembali seharga $500. Pada akhirnya, ia menaruh kudanya di arena pelelangan, akhirnya ia berhasil menjual kudanya seharga $600. Ia pulang ke rumah dengan perasaan sangat gembira.

Berapa keuntungan yang didapat anak tersebut di dalam jual beli kuda? Apakah dia berhasil: untung: $200? Untung: $100?  Impas?  Rugi: $100? Atau bahkan rugi: $200?

Jawaban yang benar dari pertanyaan di atas adalah impas.

Dari kisah tersebut kita bisa mempelajarinya dengan perumusan: S.M.A.R.T;  Specific (Spesifik) yang meliputi kualitas, jumlah, waktu. Measurable (Terukur). Agreed (Disetujui) disetujui oleh pihak-pihak yang terkait. Realistic (Realistis) Apakah dapat dicapai? Trackable (Dapat dievaluasi) meliputi kualitas, jumlah, dan waktu.

Bila tujuan atau  goal  Anda tidak SMART, maka anda akan kehilangan arah dengan mudah.

Huda

Bidang Media Informasi, Komunikasi, Publikasi, dan Kerja Sama Antar Lembaga

IGI Kab. Gresik


 

Post a Comment

0 Comments