Dalam
berorganisasi dibutuhkan suatu komitmen (kesadaran dan keterikatan) secara bersama
dalam membangun kemajuan. Komitmen tersebut harus dilandasi oleh semangat
saling memiliki, mengisi, dan menggerakkan di antara anggota. Di samping itu, yang tidak kalah penting adalah bagaimana memosisikan peran anggota sesuai
dengan tugas masing-masing untuk bisa saling sinergi dan menyelaraskan dengan
cita-cita organisasi yang tertuang di dalam visi dan misi dengan berprinsip “kober
(menyempatkam diri), utun (rutin), dan ikhlas
(tanpa berharap sesuatu).”
Menyelaraskan
dan menyatukan pemikiran dari setiap anggota itu bukanlah hal mudah, diperlukan
strategi yang mampu membuat orang lain menerima dan berbuat, salah satunya
adalah memiliki kemampuan interpersonal communication. Jalinan
komunikasi yang efektif terhadap setiap anggota akan memengaruhi hubungan interpersonal
dengan baik serta dapat menciptakan kinerja dan suasana organisasi menjadi lebih
baik. Sebaliknya, jika jalinan komunikasi yang diterapkan kurang efektif, maka
akan berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Kinerja organisasi dapat
meningkat apabila kreativitas dan produktivitas dari setiap anggota diwadahi aspirasi
dan pemikirannya. Peningkatan tersebut diharapkan dapat mendorong semangat
(etos) kerja untuk mewujudkan pengembangan yang berkelanjutan (sustainable).
Hal mendasar yang perlu menjadi perhatian di dalam organisasi adalah adanya saling keterbukaan (open minded) dari setiap anggota organisasi agar dapat tumbuh dan berkembang tanpa ada perasaan curiga di antara sesama dan saling menguatkan untuk membangun dan membesarkan organisasi dengan penuh kesabaran dan kegigihan yang dilandasi semangat gotong royong dan tanggung jawab bersama untuk saling menguatkan dan mengingatkan terhadap sesama dalam satu komando kepemimpinan yang efektif, efisien, terarah, dan terukur untuk menjalankan program kerja organisasi yang disepakati dan ditetapkan dalam periode kepemimpinan.
Abdul Munif
Bidang Sosial dan Kemasyarakatan
IGI Kab. Gresik
0 Comments