Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Tanpa Komitmen, Tidak Akan Tercapai Tujuan Organisasi

Sudarwoto (Dokumen pribadi/IGI Gresik)

Hari pertama mengikuti kegiatan Great Teacher, Great Leader yang dselenggarakan oleh IGI (Ikatan Guru Indonesia), narasumber Jimmy Gani menyampaikan materi organizational commitment/komitmen organisasi. Organisasi pada dasarnya merupakan suatu bentuk kelompok sosial yang terdiri dari dari beberapa anggota yang mempunyai persepsi bersama tentang kesatuan mereka. Masing-masing anggota mendapat reward, untuk mencapai tujuan bersama. Kalau suatu kelompok sudah dibentuk dan disadari bersama adanya interpendensi dan saling memberikan reward dan mempersepsikan diri sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan, tentunya problem organisasi sebagai kelompok sosial tidak akan akan terjadi. 


Faktanya banyak organisasi dalam perkembangannya mengalami problem yang muncul akibat munculnya kelompok-kelompok kecil yang tidak membuat organisasi semakin dinamis, melainkan malah menjadikan keruntuhan organisasi tersebut. Untuk mencegah hal tersebut, diperlukan komitmen dalam berorganisasi, baik bagi anggota, pengurus maupun pimpinan organisasi tersebut.  Komitmen organisasi adalah sikap atau bentuk perilaku seseorang terhadap organisasi dalam bentuk loyalitas dan pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi.    

    

            Seseorang dikatakan memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi, dapat dikenali dengan ciri-ciri antara lain kepercayaan dan penerimaan yang kuat terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi, kemauan yang kuat untuk bekerja demi organisasi dan keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi.


Robbins (2001) memandang komitmen sebagai salah satu sikap kerja karena merupakan refleksi dari perasaan seseorang (suka atau tidak suka) terhadap organisasi ditempat individu tersebut bekerja. Lebih lanjut ia mendefinisikan komitmen organisasi sebagai suatu orientasi individu terhadap organisasi yang mencakup loyalitas, identifikasi dan keterlibatan.

Menurut L. Mathis-John H. Jackson, komitmen organisasi adalah tingkat sampai dimana karyawan yakin dan menerima tujuan organisasional, serta berkeinginan untuk tinggal bersama atau meninggalkan perusahaan pada akhirnya tercermin dalam ketidakhadiran dan angka perputaran karyawan.

Menurut Griffin, komitmen organisasi (organisational commitment) adalah sikap yang mencerminkan sejauh mana seseorang individu mengenal dan terikat pada organisasinya. Seseorang individu yang memiliki komitmen tinggi kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota sejati organisasi.

Komitmen individu terhadap organisasi merupakan bagian yang penting dalam proses individu didalam organisasi itu sendiri. Ada hubungan yang sangat signifikan antara motivasi dan kepuasan kerja yang bisa meningkatkan komitmen pada organisasi. Jika suatu organisasi dapat membuat anggotanya memliki kepuasan batin tersendiri, maka tingkat komitmen terhadap organisasi tersebut makin tinggi.

Komitmen organisasi merupakan salah satu faktor penting bagi kesuksesan suatu organisasi. Tanpa adanya komitmen organisasi yang kuat dalam diri individu, tidak akan mungkin suatu organisasi dapat berjalan dengan baik dan maksimal. Komitmen organisasi  juga merupakan dimensi perilaku penting yang dapat digunakan untuk menilai kecenderungan seseorang untuk bertahan sebagai anggota organisasi, merupakan identifikasi dan keterlibatan seseorang yang relatif kuat terhadap organisasi dan keinginan anggota organisasi untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dan berusaha keras untuk mencapai tujuan organisasi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi komitmen berorganisasi merupakan faktor yang sangat penting, tetapi komitmen organisasi akan bisa dicapai apabila apa yang diberikan organisasi sesuai dengan apa yang diharapkan anggotanya, dan sebaliknya apa yang diharapkan organisasi sesuai dengan besarnya kontribusi dari anggotanya. 

Sudarwoto

Wakil Ketua III

IGI Kab. Gresik


 

Post a Comment

0 Comments