Pengurus Daerah IGI Kabupaten Gresik bersama Wakil Bupati Gresik (Tim Pemkab/IGIGresik)
IGIGresik-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi organisasi profesi untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan kompetensi guru. Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati, Aminatun Habibah, Jumat (28/1/2022). Dalam program Nawa Karsa bidang pendidikan yang disebut Nawa Karsa Gresik Cerdas, Bupati dan Wakil Bupati Gresik berkomitmen mewujudkan peningkatan infrastruktur dan suprastruktur pelayanan pendidikan untuk menguatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Gresik guna bersaing dalam era disruptif.
"Banyak yang harus diubah. Pola pikir termasuk mental guru di dalamnya harus dikuatkan ke arah yang positif. Siapa yang bisa meningkatkan kualitas SDM Gresik ini? Ya guru-guru. Karena merekalah yang mendidik anak-anak yang nantinya akan menjadi SDM-SDM berkualitas di Kabupaten Gresik ini. Jadi guru jangan ngulang moleh ngulang moleh (ngajar pulang ngajar pulang). Ya harus diubah mindset-nya. Nah, lewat IGI salah satunya. Apalagi motto IGI tadi sharing and growing together, berbagi dan bertumbuh bersama, sudah tepat itu," ungkapnya di hadapan 10 Pengurus Daerah Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Gresik.
Dalam audiensi yang diselenggarakan di ruang rapat Wakil Bupati Kantor Pemerintah Kabupaten Gresik itu, perempuan yang akrab disapa Bu Min ini mengaku bersyukur bisa bertemu dengan IGI yang namanya sudah didengar beberapa hari yang lalu. Ia mengaku pernah tergabung di grup Yahoo IGI saat ia menjadi guru. Kala itu, Ketua IGI Pusat masih dipegang Bapak Satria Darma. Ia pun aktif mengikuti seminar-seminarnya. Bu Min juga menyampaikan, apa yang bisa di-support oleh Pemkab, silakan disampaikan. Nanti akan dirangkum untuk dijadikan rekomendasi Pemkab dalam koordinasi dengan Dinas Pendidikan maupun program-program Pemkab lainnya.
Ketua Daerah IGI Gresik mempersembahkan beberapa karya guru kepada Wakil Bupati Gresik sebagai wujud pengembangan kompetensi guru di bidang literasi (Tim Pemkab/IGIGresik)
"Kalau di provinsi ada dana hibah, ya ndak papa diusulkan saja di Gresik. Kalau tidak bisa tahun ini ya mungkin tahun depan bisa dipertimbangkan. Sekarang dana hibah itu harus berupa barang atau fisik karena kalau pelatihan, takutnya hanya dikamuflasekan, takut dianggarkan, tetapi dilaksanakan hanya berupa laporan. Ini kan membahayakan kita semua. Itu kan uangnya rakyat, ya harus benar-benar digunakan untuk kompetensi guru, kembali ke rakyat juga," tegasnya.
Pun demikian, ia menyampaikan anggaran pelatihan insyaallah ada, nanti yang bertanggung jawab bisa dari organisasi profesi guru. PNS yang ada di Kabupaten Gresik itu 2/3 adalah guru, lho. Itulah mengapa anggaran terbesar di Kabupaten Gresik itu di Dinas Pendidikan. Kalau mau pendidikan baik, ya gurunya harus diperhatikan. Regulasi PPPK yang sekarang sempat ramai tentang guru swasta, kalau kami di Pemkab, ya inginnya guru swasta yang lolos PPPK ya bisa kembali ke sekolah swastanya lagi agar sekolahnya tidak kehilangan.
"Untuk Tunjangan Hari Raya guru TPA atau TPQ dan sejenisnya sudah kami berikan setelah Hari Raya karena SK Gubernur baru turun. Tahun depan mungkin namanya akan berubah, tidak THR, karena hibah itu tidak boleh tiap tahun. Jadi mungkin akan kami ambilkan dari sumber lain, tentunya untuk yang selain PNS dan selain sertifikasi. Ada 23.000 lho jumlah orang yang kami beri. Lalu Pendidikan Anti Korupsi, ini juga saya apresiasi sekali. Meski sebenarnya sudah terintegrasi di setiap mata pelajaran. Silakan, ndak papa nanti mengundang dinas terkait. IGI nanti mengawal bagaimana kurikulum di sekolah sudah terintegrasi dengan Pendidikan Anti Korupsi," jelasnya saat menjawab masukan dari Ahmad Hanif Hasan, Ketua Daerah IGI Gresik, dan Tri Wahyuni, Anggota Bidang Organisasi, Kelembagaan, dan Keanggotaan IGI Gresik.
Suasana audiensi di ruang rapat Wakil Bupati (Tim Pemkab/IGIGresik)
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Gresik juga menjawab kegelisahan Ardyanto Arief, Anggota Bidang Regulasi dan Advokasi IGI Gresik, terkait guru non ASN yang belum mempunyai tunjangan kesehatan. Bu Min menjelaskan bahwa Pemkab punya program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dapat diakses seluruh masyarakat. Bupati inginnya jika ada warga yang sakit, tinggal menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja. Jadi berlaku Universal Health Coverage (UHC). Disambung dengan permohonan doa yang disambut "aamiin" oleh Pengurus IGI.
"Terkait guru SMA/SMK ini, saya sudah ngotot sampai ke DPR, tetapi ndak boleh. Mohon maaf, sampai saat ini kami belum boleh ikut mengatur guru yang berada di bawah koordinasi Provinsi secara langsung. Namun, untuk guru SMA/SMK yang non ASN insyaallah sudah kami beri bantuan juga tahun kemarin. Masalah PPG yang sulit belum lolos ya bisa jadi karena rasio yang kurang berimbang. Jadi perlu diketahui tentang PPPK, PNS, itu Pemkab ndak ikut-ikut, hanya penyelenggara saja. Tidak untuk mengatur diterima atau tidaknya," katanya menjawab pertanyaan Ardyanto Arief dan Faris Ach. Asegaf, Anggota Bidang Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan IGI Gresik.
Sementara itu, ketika disinggung rencana Bawean sebaggai Perintis Pulau Pendidikan oleh Didin Rosyadi, Wakil Ketua II IGI Gresik, Bu Min memaparkan rencana Pemkab dalam menjadikan Bawean sebagai tempat jujukan touring siswa saat study tour. Ia berharap tujuan studi wisata siswa Gresik tidak harus ke Batu terus. Jadi ini sedang kita godog (bicarakan), apa yang bisa kita suguhkan di Bawean ketika ada yang studi wisata ke sana. Ada ide dijadikan "Pare"-nya Gresik, pusat belajar Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Ada ide tiket pelajar diberi harga khusus. Terkait UPT Resource Centre juga masih disiapkan SDM-nya. Jadi semuanya harus dimatangkan, tidak bisa grudak-gruduk (tergesa-gesa).
Wakil Bupati Gresik memberikan arahan untuk Pengurus IGI Gresik (Tim Pemkab/IGIGresik)
"Kami di IGI sampai saat ini masih berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi guru dalam bidang apapun, termasuk mengembangkan blog pribadi dan sekolah dan juga literasi. Istilahnya kalau di IGI ada Satu Guru Satu Blog atau Sagusablog dan Satu Guru Satu Buku atau Sagusabu. Intinya agar guru tidak statis dan terus bergerak," tambah Abdullah Halim, Anggota Bidang Organisasi, Kelembagaan, dan Keanggotaan IGI Gresik.
Sembari membuka Progres IGI Gresik April 2021--Januari 2022, Bu Min juga mengapresiasi kesiapan IGI dalam menyukseskan Kabupaten Layak Anak (KLA) melalui Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA) yang disampaikan oleh Ria Eka Lestari, Sekretaris Daerah IGI Gresik. Di awal audiensi, Ahmad Hanif Hasan telah menyampaikan Sinergi IGI untuk Indonesia menjadi semangat IGI dari Pusat hingga Daerah untuk bergerak bersama stake holder terkait. Hanif--panggilan akrabnya--juga mengenalkan Dewan Kehormatan, Dewan Pembina, dan Dewan Pakar IGI Gresik, termasuk Ketua Daerah IGI Gresik pertama dan kedua, juga para pendiri IGI. Terpilihnya IGI dalam Program Organisasi Penggerak (POP) untuk daerah sasaran 3T juga tersampaikan membuka audiensi.
Berikut adalah sembilan nama Pengurus Daerah IGI Kabupaten Gresik yang hadir dalam audiensi dengan Wakil Bupati Gresik:
1. Ahmad Hanif Hasan Ketua Daerah
2. Ria Eka Lestari Sekretaris Daerah
3. Thoyimah Bendahara II
4. Didin Rosyadi Wakil Ketua II
5. Abdullah Halim Bidang Organisasi, Kelembagaan, dan Keanggotaan
6. Tri Wahyuni Bidang Organisasi, Kelembagaan, dan Keanggotaan
7. Ahmad Farruq Bidang Literasi
8. Faris Ach. Asegaf Bidang Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan
9. Erwan Defi Setiawan Bidang Sosial dan Kemasyarakatan
10. Ardyanto Arief Bidang Regulasi dan Advokasi
2 Comments
IGI Gresik Bisa
ReplyDeletebismillah
Delete