Kawan-kawan Guru, ada yang tanya ke saya, mengapa saya harus
berkumpul di Jakarta dalam Pengukuhan Pelatih Nasional IGI?. Saya harus beli
tiket sendiri, saya harus mencari penginapan sendiri, bahkan jika kanal
pelatihan saya disetujui, saya harus presentasi dan melatih 299 orang lainnya
tanpa dibayar? Sudah gilakah saya??
Pertanyaan ini sebenarnya hanya candaan kawan-kawan pelatih
IGI yang memang sudah “GILA” karena hanya orang gila yang bisa menggerakkan
IGI. Ketika Anies Baswedan menjabat Mendikbud dan menerima kami di Kantornya,
beliau berujar “kalian semua ini mengerjakan sesuatu yang seharusnya bukan
menjadi pekerjaan kalian, kami semua dijajaran kemendikbud hingga pejabat dinas
di daerah ini bekerja untuk pendidikan tetapi kami digaji dan dihidupi negera,
sementara kalian semua di IGI berjuang, berkorban untuk mencerdaskan bangsa ini
tanpa digaji bahkan harus berkorban”. Dan tak salah ketika menutup Kongres II
Ikatan Guru Indoensia di Makassar beliau menyebut IGI “You Are Small But
Giant”. Saat itu IGI memang masih keci, tak lebih dari 100 kabupaten/kota yang
aktif dan pula tak lebih dari 7 Provinsi yang beraktivitas secara rutin tetapi
telah memampu membuat warna tersendiri dalam meningkatkan kompetensi guru.
Kini orang-orang “gila” itu makin bertambah banyak, mereka
“gila” karena mereka mau melatih hingga pelosok negeri tanpa honor bahkan
terkadang harus merogoh kantong sendiri. Di tempat mereka melatih akhirnya juga
bertemu dengan guru “gila” yang rela merogoh kocek untuk konsumsi dan
penyelenggaraan kegiatan pelatihan. Jumlahnya memang tak banyak tapi
dibandingkan dengan pelatihan atau bimtek beranggaran pemerintah, sedih juga
jika dibandingkan. Bukan cuma peserta “gila”. Yang fasilitasi pun sudah “gila”,
dibeberapa tempat, jangankan didukung oleh pemerintah setempat, mereka bahkan
harus berhadapan dengan para pejabat pemerintah yang menggunakan kekuasaan
mengangkangi organisasi guru, menungganginya dan tak ingin ada organisasi
pembanding. Tak jarang pengurus IGI di daerah harus menjalani kenyataan pahit
dikucilkan, dimutasi, diancam dan diintimidasi. Tetapi mereka memang sudah
“gila”, mereka tak peduli dengans semua itu karena mereka yakin bahwa apa yang
dilakukan IGI akan meningkatkan kompetensi guru Indonesia dan bisa mengubah
Indonesia menjadi lebih baik. Alhamdulillh, perlahan tapi pasti IGI mampu
membuka mata banyak orang termasuk para pimpinan daerah bahwa IGI memang hadir
untuk meningkatkan kompetensi guru, bukan untuk kepentingan politik, bukan
untuk kepentingan para dosen dan pejabat.
Lalu apa manfaatnya menjadi guru “gila” berkumpul di
Kemendikbud 5-7 Januari 2018 nanti?
Memasuk 2018, IGI memiliki misi besar untuk menjangkau
seluruh pelosok tanah air agar tak ada lagi guru yang tertinggal dan berada
dalam kondisi rendah kompetensi, jika dalam dua tahun IGI melatih 987.327 guru
dalam kurun 2016-2017, maka tahun 2018 ini, IGI bertekad melatih satu juta guru
hanya dalam satu tahun saja. 300 pelatih terpilih nantinya akan difasilitasi
melatih antar provinsi. Saya sebagai ketum IGI telah bersepakat dengan beberapa
perusahaan agar dengan dana CSR atau dana lainnnya menerbangkan kawan-kawan
guru pelatih ini untuk melatih di luar provinsi pelatih tersebut. Berkumpul di
Jakarta adalah sebuah ujian keihlasan dan pembuktian kesungguhan berkorban
untuk peningkatan kompetensi guru. Bagi yang lulus Uji akan mendapatkan
fasilitas melatih diseluruh Indonesia. PP IGI juga telah siap menerima bantuan
pemerintah untuk mempercepat akselerasi peningkatan kompetensi guru dan sudah
dibicarakan.
PP IGI juga telah menyediakan 300 Voucher yang akan berlaku
selama satu tahun untuk mendapatkan harga pelatih untuk pembelian tab A8 dan
produk lainnya di blibli.com untuk jalur khusus IGI. PP IGI memastikan hanya
akan memberikan voucer ini kepada mereka yang hadir di Jakarta. Tentunya akan
sangat banyak manfaat lain menjadi pelatih IGI.
Karena PP IGI membuka kesempatan ini secara luas, kedepan
tak ada lagi yang boleh mengeluh “saya tak difasilitasi oleh PP IGI” atau “saya
tak diberi kesempatan oleh PP IGI” atau “hanya yang itu-itu saja yang jadi
pelatih IGI seperti yang terjadi di instansi lain”
Kawan IGI yang sudah dapat, silahkan bergabung ke grup WA
via tautan link di bawah ini 👇🏻
https://goo.gl/Md44HZ
Bagi yg belum mendaftar silahkan terlebih dahulu mendaftar
sebagai peserta temu pelatih IGI di link 👇🏻
http://gg.gg/tnp_igi2018
Salam Hormat
Muhammad Ramli Rahim
Ketua Umum Pengurus Pusat
Ikatan Guru Indonesia.
1 Comments
Peran IGI makin mantap
ReplyDeleteWalau awal harus merayap
Tapi IGI tetap sigap & tanggap